Menulis Skripsi Sejarah Tak Perlu Muluk-muluk, Simak Tipsnya

Share

Caption foto: Dr Zulqaiyyim MA saat memberi materi dalam Kuliah Umum Bibliografi Penelitian Sejarah Jambi

Muara Jambi – Tak perlu muluk-muluk gunakan tema besar untuk menulis skripsi sejarah, cukup tema kecil tetapi memiliki perubahan yang besar.

Hal ini diungkapkan oleh Dr Anastasia Wiwik S., M.A., saat mengisi Kuliah Umum Bibliografi Penelitian Sejarah Jambi, Jumat 30 September 2022.

Kuliah umum yang dilaksanakan di Program Studi Ilmu Sejarah FKIP Universitas Jambi ini berlangsung selama dua hari, Kamis 29 September hingga 30 September 2022.

Adapun pemateri yakni Dr. Zulqaiyyim, M. Hum. dari Universitas Andalas dan Dr Anastasia Wiwik S., M.A., dari UMRAH Kepulauan Riau.

Dalam pemaparannya Dr Anastasia Wiwik S., M.A., menyampaikan jika sejarah lokal bisa menjadi opsi dalam penelitian sejarah, khususnya menyusun skripsi.

“Selama ini kita selalu terbuai dengan tema-tema politik,” ungkapnya.

Menurutnya, sejarah lokal bukan berarti menghimpun memori kolektif untuk memupuk jati diri yang berlebihan, tetapi justru untuk mencari akar budaya sebagai pijakan masalah.

“Sejarah lokal menjadi menarik karena mengungkapkan masalah kemanusiaan yang unik dan inspiratif,” lanjutnya.

Dr Wiwik pun berpesan untuk tidak menulis skripsi yang muluk-muluk dengan mengambil tema yang besar.

“Lakukan penulisan dengan tema kecil tapi perubahan besar, inti sejarah ada perubahan sebelum dan sesudah terjadi,” tandasnya.

Terpisah Dr. Zulqaiyyim, M. Hum. mencoba mematahkan keyakinan bahwa sumber kolonial di Jambi itu minim.

Hal ini dibuktikannya dengan keberhasilannya mengumpulkan sumber data kolonial yang bisa dimanfaatkann untuk penelitian di Jambi. (*)