Batang Hari – Tim dosen Prodi Ilmu Sejarah Universitas Jambi melaksanakan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Pelestarian Tekuluk Sebagai Warisan Budaya Melayu Jambi.
PPM dengan tema Pelestarian Tekuluk Sebagai Warisan Budaya Melayu Jambi ini dihelat di kelurahan Muara Jangga Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi, Kamis 24 Juli hingga Jumat 25 Juli 2024.
PPM ini diketuai oleh ibu Fatonah, S.S., M.I.Kom dan didampingi dengan anggota tim ibu Denny Defrianti, S.Sos., M.Pd., ibu Inda Lestari, S.Sos., MA., bapak Padhil Hudaya, S.Pd., MA., dan bapak ketua Prodi Ilmu sejarah bapak Abd. Rahman, S.Pd., MA.
Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang di ketuai oleh Ibu Fatonah, S.S., M.I.Kom. ini dilaksanakan selama dua hari.
Kegiatan pertama merupakan workshop yang dilaksanakan pada hari Rabu tgl 24 Juli 2024 dengan tema “Penggunaan Tekuluk Sebagai Bagian dari Pelesatarian Budaya Melayu Jambi”.
Pada kegiatan workshop ini tim PPM Prodi Ilmu Sejarah mengundang duta tekuluk Provinsi Jambi yaitu Siti Arafah, S.Pd., sebagai pembicara dan tutor pemasangan tekuluk.
Kegiataan tersebut disambut antusias oleh para siswa utusan dari SD 87/I Muara Jangga, SMPN 4 Muara Jangga, SMAN 3 Batang Hari dan SMK 3 Batang Hari yang ada di kelurahan Muara Jangga.
Selain perwakilan dari para siswa hadir juga para guru pendamping sekolah yaitu ibu guru pendamping dari SMAN 3 Batang Hari Nur Enstin, S.Pd., M.Pd., ibu Maisarah, S.Pd. guru pendamping dari SMK 3 Batang Hari, ibu Desriyanti, S.Pd dari SMPN 4 Muara Jangga dan tiga orang guru pendamping dari SD 87/I Lenti Rupita Sari, S.Pd., Zainatun, S.Pd. dan Raudatul Zahro, S.Pd., serta Tim Pengerak PPK kelurahan Muara Jangga yang diketuai oleh ibu Khodijah beserta para staf kantor Kelurahan Muara Jangga dan beberapa masyarakat sekitar. Kegiatan ini juga dihadiri dan dibuka oleh lurah Muara Jangga pak Zaini, S.Pd.I beserta seketaris lurah ibu Purwati.
Dalam sambutannya pak Lurah mengemukankan menyambut baik kegiatan ppm dosen prodi ilmu sejarah ini dan mengapresiasi kegitan ini sebagai kegiatan positif dan edukatif. kita harus mengambil bagian dari pelestarian warisan budaya, khususnya budaya melayu Jambi.
Hari kedua kegiatan PPM pada hari Kamis 25 Juli 2024 diisi gengan kegiatan seminar tentang ‘Pelestarian Tekuluk Sebagai Warisan Budaya Melayu Jambi” dalam seminar ini dibahas sejarah awal tekuluk di tanah melayu Jambi oleh bapak Abd. Rahman, S.Pd., MA.
Sementara Ibu Denny Defrianti, S.SoS., M.Pd mengemukakan tentang tekuluk dan peluangnya industri kreatif bagi masyarakat melayu Jambi. ibu Inda Lestari, S.Pd.,MA selaku MC kegiatan workshop dan seminar serta pak Padhil Hudaya, S.Pd., MA selaku moderator kegiatan seminar juga sepakat bahwa kita semua perlu melestarikan tekuluk sebagai warisan dari budaya melayu Jambi dan dimulai dari generasi muda.
Fatonah selaku ketua tim PPM ini mengemukakan penting dan perlunya kita melaksanakan kegiatan seperti ini agar warisan budaya kita seperti tekuluk ini bisa tetap lestari ditengah modernitas saat ini.
Perlu diketahui ada nilai-nilai historis, budaya dan makna serta filosofi pada setiap ikatan dari tengkuluk tersebut yang harus diwarisakan dari generasi ke generasi.
Keunikan dari tengkuluk Melayu Jambi ini adalah dari segi pemasangan yaitu tidak menggunakan peniti ataupun jarum bentul tapi menekan kan pada simpulan cara mengikat.
Menurut Siti Arafah, S.Pd ada banyak ragam tekuluk dari provinsi Jambi, tiap kabupaten memiliki ragam dan ciri sendiri salah satunya dari Batang Hari yaitu tengkuluk daun pakis terjuntai dan daun manggis. Juntaian dari tiap tekuluk memiliki makna, seperti jika juntaiannya ke kanan menanda si pemakai sudah menikah sementara jika juntaiannya berada disebelah kiri artinya sipemakai masih lajang.
Pada kegiatan workshop diajarkan secara langsung tutorial pemasangan tekuluk dari berbagai daerah dan tidak lupa juga tekuluk yang berasal dari Batang hari.
Gagasan dari kegiatan ini awalnya menurut ketua tim PPM ibu Fatonah, S.S.,M.I.Kom mengemukakan rasa dari keprihatinan beliau tentang masyarakat di kelurahan Muara Jangga yang hanya tahu tekuluk ke Umo/ keladang saja tidak tahu menggunakan ragam tekuluk yang ada banyak dan cantik-cantik oleh karena itu beliau dan tim mengajukan seksi proposal ke unja mengusulkan tema pelestarian tekuluk ini alamdulillah disetujui oleh LPPM dan beliau datangkan ahlinya langsung yaitu ibu Eva (Siti Arafah, S.Pd) sebagai duta tekuluk provinsi Jambi untuk turut serta mengajarkan pemasangan tekuluk melayu Jambi sesuai dengan pakemnya.
Hal senada juga dikemukankan oleh para guru pendamping dari sekolah-sekolah yang telah diundang serta ibu ketua tim PPK kelurahan Muara Jangga, dimana menurut mereka, selama ini mereka masang tengkuluk menggunakan banyak jarum bentul dan peniti. Jika tidak memakai jarum dan peniti kami hanya bisa menggunakan tekuluk ke umo saja.
Dengan adanya kegiatan seperti ini menjadi membuka wawasan kami dan memberi pemahaan tentang ragam tengkuluk berserta makna dan filosofinya seperti yang dijelaskan oleh para pembicara, tutur salah satu guru pendamping.
Pada kegiatan ini selain pemberian plakat pada mitra sebagai kenang-kenangan dari tim PPM juga diberikan hadiah berupa seladang tekuluk dan kain kepada beberapa peserta yang bisa memasang tekuluk dengan baik dan benar setelah pelatihan selain itu para serta yang hadir juga diberi sertifikat workshop dan seminar.
Fatonah dan kawan-kawan tim PPM prodi Ilmu sejarah merasa puas dan senang kegiatan PPM ini terlaksana dengan sukses dan disambut antusias oleh para siswa, guru pendamping, tim PPKK dan masyarakat kelurahan Muara Jangga yang turut serta berpartisimasi meramaikan acara kegiatan PPM ini.(*)